NEFOSNEWS, Jakarta - Sejak Selasa (25/03) dinihari hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri, Jawa Tengah. Akibatnya banjir dan longsor pun tak terhindarkan. Dua orang tewas tertimpa longsoran tanah.
Beberapa
desa di Sukoharjo dan Wonogiri terendam akibat luapan air dari Kali Buntung dan
Kali Nuricik, anak sungai Bengawan Solo. Sedangkan di Kecamatan Selogiri,
Wonogiri sebanyak delapan desa tergenang air dengan ketinggian antara 0,5
hingga 1 meter.
"Ada
delapan desa di kecamatan kami yang saat ini terendam banjir. Ketinggian air
berkisar antara 0,5 hingga 1 meter. Saat ini kami sedang melakukan evakuasi
warga agar menjauh dari genangan,” jelas Bambang Haryanto, Camat Selogiri
pada Selasa (25/03/2014). Akibat banjir sebanyak enam sekolah dasar terpaksa
diliburkan.
Sementara
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan saat ini sebanyak 300 warga mengungsi
di 5 titik pengungsian.
Pada
waktu bersamaan, longsor terjadi Di Desa Joho Kidul, Kecamatan Giriwono,
Wonogiri dan menimpa rumah warga. Namun tidak ada korban jiwa. Selain itu
longsor juga terjadi di tiga lokasi Desa Bero, Manyaran, Wonogiri. Tiga lokasi
tersebut berada di Dusun Timoyo, Dusun Kopen dan Dusun Gembuk.
Longsoran
tebing menimpa rumah-rumah warga. Akibatnya lima rusak mengalami kerusakan
berat dan ringan. Selain itu dua warga dilaporkan meninggal dan seorang lainnya
mengalami luka. "Longsor menimbun 3 rumah sehingga rusak berat. 2 orang
meninggal tertimbun longsor yaitu Suwarno (65) dan Tini (57)," ujar Sutopo.
Saat
ini Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, SAR, Tagana,
PMI dan masyarakat tengah melakukan evakuasi serta menyalurkan bantuan. (ima
rusdiana)
Opini Saya :
Memperhatikan dari
tragedi ini sangat disayangkan karena tragedi longsor ini memakan 2 orang korban
yang tewas. Suatu tindakan pencegahan
hal tersebut sangatlah dibutuhkan agar tidaklah terdapat lagi korban yang dapat
menewaskan atau mengakibatkan luka serius pada manusia.
Dampak dari terjadinya
lonsor yang menimpa desa selogiri diawali dengan
banjir berketinggian 0,5 hingga 1 meter diwilayah tersebut sehingga tingkat
kekerasan tanah melemah sehingga terjadi longsor. Opini saya agar dapat
mencegah atau menghindari bencana longsor tersebut adalah dengan melakukan
perbaikan atau membuat saluran air yang baru pada daerah yang mengalami
genangan air akibat hujan yang terus menerus. Menormalisasi sungai-sungai yang
menuju laut. Tindakan pencegahan tersebut dapat membuat air mengalir kearah
laut dengan produktif. Selain itu hal yang harus diperhatikan pemerintah
setempat adalah mencegah penebangan liar pada daerah tersebut karena tumbuhan
tidak menyerap air dengan baik, jika hal-hal tersebut dilakukan bukan hanya
bencana longsong dan banjir yang dapat dihindari dampak-dampak yang dapat
mengancam lingkungan tersebut juga dapat dicegah.