Kamis, 27 Maret 2014

Longsor Wonogiri



NEFOSNEWS, Jakarta - Sejak Selasa (25/03) dinihari hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri, Jawa Tengah. Akibatnya banjir dan longsor pun tak terhindarkan. Dua orang tewas tertimpa longsoran tanah.
Beberapa desa di Sukoharjo dan Wonogiri terendam akibat luapan air dari Kali Buntung dan Kali Nuricik, anak sungai Bengawan Solo. Sedangkan di Kecamatan Selogiri, Wonogiri sebanyak delapan desa tergenang air dengan ketinggian antara 0,5 hingga 1 meter.
"Ada delapan desa di kecamatan kami yang saat ini terendam banjir. Ketinggian air berkisar antara 0,5 hingga 1 meter. Saat ini kami sedang melakukan evakuasi warga agar menjauh dari genangan,” jelas  Bambang Haryanto, Camat Selogiri pada Selasa (25/03/2014). Akibat banjir sebanyak enam sekolah dasar terpaksa diliburkan.
Sementara Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan saat ini sebanyak 300 warga mengungsi di 5 titik pengungsian.
Pada waktu bersamaan, longsor terjadi Di Desa Joho Kidul, Kecamatan Giriwono, Wonogiri dan menimpa rumah warga. Namun tidak ada korban jiwa. Selain itu longsor juga terjadi di tiga lokasi Desa Bero, Manyaran, Wonogiri. Tiga lokasi tersebut berada di Dusun Timoyo, Dusun Kopen dan Dusun Gembuk.
Longsoran tebing menimpa rumah-rumah warga.‎ Akibatnya lima rusak mengalami kerusakan berat dan ringan. Selain itu dua warga dilaporkan meninggal dan seorang lainnya mengalami luka. "Longsor menimbun 3 rumah sehingga rusak berat. 2 orang meninggal tertimbun longsor yaitu Suwarno (65) dan Tini (57)," ujar Sutopo.
Saat ini Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama TNI, Polri, SAR, Tagana, PMI dan masyarakat tengah melakukan evakuasi serta menyalurkan bantuan. (ima rusdiana)
Opini Saya :
Memperhatikan dari tragedi ini sangat disayangkan karena tragedi longsor ini memakan 2 orang korban yang tewas.  Suatu tindakan pencegahan hal tersebut sangatlah dibutuhkan agar tidaklah terdapat lagi korban yang dapat menewaskan atau mengakibatkan luka serius pada manusia.

Dampak dari terjadinya lonsor yang menimpa desa selogiri diawali dengan banjir berketinggian 0,5 hingga 1 meter diwilayah tersebut sehingga tingkat kekerasan tanah melemah sehingga terjadi longsor. Opini saya agar dapat mencegah atau menghindari bencana longsor tersebut adalah dengan melakukan perbaikan atau membuat saluran air yang baru pada daerah yang mengalami genangan air akibat hujan yang terus menerus. Menormalisasi sungai-sungai yang menuju laut. Tindakan pencegahan tersebut dapat membuat air mengalir kearah laut dengan produktif. Selain itu hal yang harus diperhatikan pemerintah setempat adalah mencegah penebangan liar pada daerah tersebut karena tumbuhan tidak menyerap air dengan baik, jika hal-hal tersebut dilakukan bukan hanya bencana longsong dan banjir yang dapat dihindari dampak-dampak yang dapat mengancam lingkungan tersebut juga dapat dicegah.