Sabtu, 01 Februari 2014

Display



BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar belakang
Setiap manusia dalam menjalankan aktivitasnya pasti membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan tersebut didapat dari interaksi antara manusia yang satu dengan manusia lain dan interaksi antara manusia dengan lingkungan. Interaksi antara manusia terjadi dengan cara berkomunikasi contohnya berdiskusi, namun manusia tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan. Contohnya manusia tidak bisa berkomunikasi dengan ruangan sehingga dibutuhkan suatu alat peraga yang bisa menyampaikan informasi tersebut kepada manusia. Suatu alat peraga yang dimaksud adalah display. Perbandingan kedua interaksi tersebut terdapat pada sistem komunikasi.
Berdasarkan fungsinya display dibutuhkan sebagai alat komunikasi antara manusia dan lingkungan sehingga manusia mengetahui informasi pada lingkungan tersebut. Informasi yang didapatkan dari display ini dapat menjadi informasi yang memudahkan manusia dalam menjalankan pekerjaannya atau tugasnya. Display yang baik adalah display yang dapat dimengerti dan mudah dipahami, tanpa harus menggunakan kalimat panjang yang akan menimbulkan kelelahan panca indera, dan menimbulkan ketidaknyamanan. Dampaknya tidak sesuai dengan penerapan ergonomis. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dirancang display yang lebih baik dan ergonomis. Hal itu diaplikasikan dengan membuat display yang berupa sticker.
Sticker yang dirancang berisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan ergonomi, tetapi terkadang sticker tidak dirancang dengan aturan pembuatan stricker yang baik. Akibatnya informasi yang diberikan stricker sulit dimengerti oleh pembaca, oleh karena itu dibutuhkan rancangan stricker yang baik sehingga informasi dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti.

1.2              Perumusan Masalah
Laporan Akhir pada Praktikum Perancangan Sistem Kinerja dan Ergonomi didapat suatu perumusan masalah. Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana merancang sebuah sticker berdasarkan prinsip-prinsip dan tipe-tipe display sehingga menarik dan mudah dimengerti oleh pengguna.

1.3        Pembatasan Masalah
Masalah yang terdapat dalam pembuatan laporan akhir ini dibatasi agar tidak menyimpang jauh dari persoalan yang ada. Adapun batasan masalah pada modul ini adalah sebagai berikut:
1.      Produk display yang dirancang adalah sticker.
2.      Sticker dirancang bertemakan pesan-pesan yang berhubungan dengan ergonomi dan informasi umum.
3.      Banyaknya sticker yang dibuat adalah sebanyak 2 buah sticker dengan desain yang berbeda.
4.      Ukuran sticker yang akan dibuat masing-masing sebesar 30 x 15 cm.
5.      Perancangan sticker hanya menggunakan software Ms. Visio, Paint, dan Adobe Photoshop.

1.4       Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam membuat laporan akhir modul display ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai materi yang dibahas didalamnya. Berikut ini merupakan tujuan pembuatan laporan akhir modul display dalam membuat sticker.
1.      Mengetahui tipe-tipe dari display sticker yang telah dirancang.
2.      Mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembuatan sticker.
3.      Mengetahui ukuran huruf, dan warna huruf yang digunakan untuk pembuatan sticker.
4.      Mengetahui kelebihan dan kekurangan sticker yang telah dibuat.



1.5       Sistematika Penulisan
Pembuatan laporan akhir praktikum Perancanaan Sistem Kinerja dan Ergonomi untuk modul display ini terletak pada metode-metode dan aturan-aturan yang digunakan. Metode-metode dan aturan-aturan tersebut digunakan agar penulisannya tersusun atau terstruktur. Adapun ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
BAB I       PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang semua hal yang melatarbelakangi pentingnya mempelajari ilmu Perancangan Sistem Kinerja dan Ergonomi untuk modul penginderaan dan informasi (display) yang telah dipelajari. Substansi dalam bagian ini juga meliputi penentukan perumusan masalah yang nantinya akan diselesaikan, pembuatan pembatasan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II      PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang pembahasan, tentang deskripsi produk dan langkah perancangan produk display. Bab ini juga berisi tentang analisis dari hasil rancangan produk display serta kelebihan dan kekurangan dari sticker yang dibuat.
BAB III    KESIMPULAN DAN SARAN
                  Bab ini berisi tentang kesimpulan laporan akhir dengan cara       mengamati dan mencermati hasil yang telah didapat dan menjawab isi          dari tujuan penulisan yang terdapat pada bab 1. Saran-saran yang    diberikan bersifat membangun agar terciptanya praktikum yang lebih baik dari praktikum sebelumnya.







BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Pengertian Display
Display  merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar..  Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Contoh  dari display diantaranya adalah jarum penunjuk speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang menggambarkan keadaan suatu kota.  Jalan raya merupakan contoh dari display langsung, karena kondisi  lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi.  Jarum penunjuk spedometer merupakan contoh display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi (Sutalaksana, 1979)
Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya maka display harus dirancang dengan baik.  Perancangan display yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.
Sedangkan menurut  Sutalaksana (1996), Display yang baik harus dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display atau  sejenis poster.  Ciri-ciri display dan poster yang baik adalah:
  1. Dapat menyampaikan pesan.
  2. Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
  3. Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
  4. Proporsi gambar dan hururuf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
  5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, dan jelas.
  6. Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
  7. Realistis sesuai dengan permasalahan.
  8. Tidak membosankan.
Berdasarkan tujuannya, secara garis besar poster terdiri atas dua bagian,yaitu poster untuk tujuan umum dan poster untuk tujuan khusus.  Poster umum, diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja umum, poster tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan, poster mengenai kesalahan-kesalahan manusia dalam bekerja.  Sedangkan poster untuk tujuan khusus diantaranya, poster-poster dalam industri, pekerjaan konstruksi.  Dengan demikian pesan-pesan yang dikandung bersifat spesifik untuk lingkungan yang bersangkutran.  Misalnya poster untuk bahaya penggunaan lift, tangga, penyimpanan benda-benda mudah terbakar atau mudah meledak. 
Ukuran poster bervariasi mulai dari stiker yang berukuran kecil sampai yang berukuran besar.  Tetapi umumnya berukuran sebesar kalender.  Poster berukuran kecil biasanya dalam bentuk stiker yang mudah ditempel dimana-mana, misalnya “Dilarang Menumpang” dapat ditempel di bagian forklift dan buldoser.
Display yang berbentuk rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang pada dinding, pintu masuk atau pada tiang-tiang.  Display ini berbentuk seperti rambu-rambu lalu lintas (berbentuk bulat, segitiga, segiempat atau belah ketupat)
Peran ergonomi sangat penting dalam membuat rancangan display dan poster yang memiliki daya sambung yang tinggi dengan pembaca.  Display dan poster harus mampu memberikan informasi  yang jelas.  Konsep”Human Centered Design” sangat kuat dalam pembuatan display dan poster karena terkait dengan sifat-sifat manusia sebagai “penglihat dan pemaham isyarat”.

2.2       Tipe-Tipe Display
Sehubungan dengan lingkungan, display  terbagi dalam dua macam yaitu: Display Statis dan Display Dinamis.  Display Dinamis adalah display yang menggambarkan perubahan menurut waktu, contohnya mikroskop dan speedometer.  Display Statis memberikan informasi yang tidak tergantung terhadap waktu, misalnya informasi yang menggambarkan suatu kota (Sutalaksana, 1996).
Menurut Galer (1989), Display dan Informasi yang disampaikan terbagi atas tiga tipe, yaitu (1) Display Kualitatif, (2) Display Kuantitatif, dan (3) Display Representatif.  Untuk jenis Display Kualitatif merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk data numerik.  Contoh display kualitatif misalnya informasi  atau tanda  ON, OFF  pada generator,  DINGIN, NORMAL, PANAS  pada pembacaan temperatur,  BELL dan BUZZER untuk menunjukkan informasi kehadiran, lampu kelap-kelip dan sirine sebagai tanda peringatan (Warning devices).  Jenis Display Kuantitatif memperlihatkan informasi numerik dan biasanya disajikan dalam bentuk Digital ataupun  Analog untuk suatu Visual Display. Untuk Display  Representatif, biasanya berupa sebuah “working model” atau “mimic diagram” dari suatu mesin. Salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.

2.3       Warna pada Visual Display
Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna.  Indera mata sangat sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung juga pada kondisi terang dan gelap. Dalam Visual Display sebaiknya tidak menggunakan lebih dari 5 warna.  Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang memiliki gangguan penglihatan atau mengalami  kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya.  Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna kuning dan biru (Galer, 1989).  Sedangkan menurut Bridger,R.S (1995) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan warna pada pembuatan display. Kelebihannya antara lain: memberi tanda  untuk data-data yang spesifik, informasi dapat lebih cepat diterima, dan dapat  terlihat lebih natural.  Sedangkan kekurangan dalam penggunaan warna pada pembuatan display diantaranya: dapat menyebabkan “fatique”, membingungkan dan mungkin dapat memberikan reaksi yang salah, dan tidak bermanfaat bagi orang yang butawarna.



2.4       Prinsip-Prinsip  Mendesain Visual Display
Menurut Bridger,R.S (1995) ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain suatu visual display yaitu:
  1. Prinsip PROXIMITY
  2. Prinsip SIMILARITY
  3. Prinsip SYMETRY
  4. Prinsip CONTINUITY
Uraian lengkap lihat dan baca  buku  Introduction to Ergonomic, chapter 13.
            Berger dalam Sutalaksana (1979) pernah menyelidiki, berapa jauh orang dapat melihat huruf berdasarkan  perbandingan antara tabel dan tinggi huruf yang berbeda-beda.  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk huruf yang berwarna putih dengan dasar hitam perbandingan 1:13,3 merupakan yang paling baik, dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh terhadap yang lainnya yaitu dari jarak 36,5 meter.  Sedangkan untuk huruf yang berwarna hitam dengan dasar putih, perbandingan 1:8 merupakan perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat dari jarak 33,5 meter.















BAB III
LANGKAH DAN TEKNIK PEMBUATAN


3.1       Pembahasan
            Membuat suatu display yang berjenis sticker. Sticker merupakan suatu display atau alat peraga dibuat dari bahan kertas maupun plastik dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Bagian pembahasan ini akan menjelaskan tentang produk yang dirancang baik itu gambar dan ukuran sticker yang dibuat dan maksud dari pembuatan sticker tersebut serta proses pembuatan display yang meliputi perhitungan ukuran huruf besar, huruf kecil, jarak antara dua kata, jarak antara dua huruf, dan lain-lainnya.

3.2       Metode Pembuatan Display
            Proses pembuatan display sticker memperhatikan beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah pemilihan kata yang akan dimuat dalam sticker, ukuran angka dan huruf maupun jarak antara kedua huruf atau kata tersebut yang disesuaikan dengan besar sticker yang ingin dibuat, serta warna yang dipilih sesuai dengan tujuan pembuatan sticker yang ingin dicapai. Pembuatan huruf dari isi sticker ini menggunakan perhitungan berdasarkan jarak pandang sejauh 4 meter. Berikut ini adalah perhitungan untuk ukuran huruf isi pesan.

1.      Tinggi huruf dalam mm (H)
2.      Tinggi huruf kecil (h)
3.      Lebar huruf besar                                    
4.      Lebar huruf kecil
5.      Tebal huruf besar
6.      Tebal huruf kecil
7.      Jarak antara 2 huruf
8.      Jarak antara 2 kata

3.3       Peralatan Yang Digunakan Membuat Display
Peralatan yang digunakan adalah beberapa macam/tipe display seperti: stopwatch, termometer, tombol-tombol pada perangkat atau mesin elektronik, peta, poster, set display huruf/angka, bel atau bunyi sirine.

3.4       Output yang Diharapkan
1.         Pengelompokan berdasarkan jenis atau tipe display harus dilengkapi dengan alasan atau argumentasi/penjelasan yang tepat.
2.         Poster atau display untuk menunjukkan LARANGAN, biasanya berwarna MERAH dengan latar belakang PUTIH.  Display untuk menunjukkan PETUNJUK/ANJURAN biasanya berwarna BIRU dengan PUTIH, sedangkan untuk PERHATIAN biasanya berwarna KUNING dengan garis tepi dan gambar berwarna HITAM.
3.         Pembuatan DISPLAY dan POSTER  menuntut  KREATIVITAS   dari praktikan tanpa melupakan aturan-aturan suatu rancangan display yang baik.