BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Setiap manusia dalam
menjalankan aktivitasnya pasti membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan
tersebut didapat dari interaksi antara manusia yang satu dengan manusia lain dan interaksi antara manusia dengan
lingkungan.
Interaksi antara manusia terjadi dengan cara
berkomunikasi contohnya berdiskusi,
namun manusia tidak bisa berkomunikasi dengan
lingkungan.
Contohnya manusia tidak bisa
berkomunikasi dengan ruangan sehingga
dibutuhkan suatu alat peraga
yang bisa menyampaikan informasi tersebut kepada manusia. Suatu alat peraga yang dimaksud adalah display. Perbandingan
kedua interaksi tersebut terdapat pada sistem komunikasi.
Berdasarkan
fungsinya display dibutuhkan sebagai
alat komunikasi antara manusia dan lingkungan sehingga manusia mengetahui
informasi pada lingkungan tersebut. Informasi yang didapatkan dari display ini dapat menjadi informasi yang
memudahkan manusia dalam menjalankan pekerjaannya atau tugasnya. Display yang baik adalah display yang dapat dimengerti dan mudah
dipahami, tanpa harus menggunakan kalimat panjang yang akan menimbulkan kelelahan
panca indera, dan menimbulkan ketidaknyamanan. Dampaknya tidak sesuai dengan
penerapan ergonomis. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dirancang display yang lebih baik dan ergonomis.
Hal itu diaplikasikan dengan membuat display
yang berupa sticker.
Sticker
yang dirancang berisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan ergonomi, tetapi
terkadang sticker tidak dirancang
dengan aturan pembuatan stricker yang
baik. Akibatnya informasi yang diberikan stricker
sulit dimengerti oleh pembaca, oleh karena itu dibutuhkan rancangan stricker yang baik sehingga informasi dapat
diterima dengan baik dan mudah dimengerti.
1.2
Perumusan
Masalah
Laporan Akhir pada Praktikum Perancangan Sistem Kinerja dan
Ergonomi didapat suatu perumusan masalah.
Permasalahan yang terjadi adalah bagaimana merancang sebuah
sticker berdasarkan
prinsip-prinsip dan tipe-tipe display sehingga menarik dan mudah
dimengerti oleh pengguna.
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah
yang terdapat dalam pembuatan laporan akhir ini dibatasi agar tidak menyimpang jauh dari persoalan
yang ada. Adapun batasan masalah pada modul ini adalah sebagai berikut:
1.
Produk
display yang dirancang adalah sticker.
2.
Sticker
dirancang bertemakan
pesan-pesan yang berhubungan dengan ergonomi dan informasi umum.
3.
Banyaknya sticker yang dibuat adalah
sebanyak 2 buah sticker dengan desain yang berbeda.
4.
Ukuran sticker yang akan dibuat masing-masing sebesar 30 x 15 cm.
5.
Perancangan sticker
hanya menggunakan software Ms.
Visio, Paint, dan Adobe Photoshop.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam
membuat laporan akhir modul display ini adalah untuk
memberikan pemahaman mengenai materi yang dibahas didalamnya. Berikut ini
merupakan tujuan pembuatan laporan akhir
modul display
dalam membuat sticker.
1. Mengetahui tipe-tipe dari display
sticker yang telah dirancang.
2. Mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembuatan sticker.
3. Mengetahui ukuran huruf, dan warna
huruf yang digunakan untuk pembuatan sticker.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sticker yang
telah dibuat.
1.5 Sistematika Penulisan
Pembuatan laporan akhir
praktikum Perancanaan Sistem Kinerja dan Ergonomi untuk modul display
ini terletak pada
metode-metode dan aturan-aturan
yang digunakan. Metode-metode dan aturan-aturan tersebut digunakan
agar penulisannya tersusun atau terstruktur. Adapun ketentuan-ketentuan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang semua hal yang
melatarbelakangi pentingnya mempelajari ilmu Perancangan Sistem Kinerja dan
Ergonomi untuk
modul penginderaan dan informasi (display) yang telah
dipelajari. Substansi dalam
bagian ini juga meliputi penentukan perumusan masalah yang
nantinya akan diselesaikan, pembuatan pembatasan masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan laporan.
BAB II PEMBAHASAN
DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang pembahasan, tentang deskripsi produk dan langkah perancangan produk display. Bab ini juga berisi tentang analisis dari hasil rancangan
produk display
serta kelebihan dan kekurangan dari sticker
yang dibuat.
BAB III KESIMPULAN
DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan laporan akhir dengan cara mengamati dan mencermati hasil yang telah
didapat dan menjawab isi dari
tujuan penulisan yang terdapat pada bab 1. Saran-saran yang diberikan bersifat membangun agar terciptanya praktikum yang lebih baik
dari praktikum sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Display
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu
memberi informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar.. Arti informasi disini cukup luas, menyangkut
semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung maupun tidak
langsung.
Contoh
dari display diantaranya adalah jarum penunjuk speedometer, keadaan
jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta yang menggambarkan
keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan
contoh dari display langsung, karena kondisi
lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk spedometer merupakan contoh
display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung
melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi (Sutalaksana, 1979)
Agar display dapat
menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya maka display harus dirancang dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila
display tersebut dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa
menimbulkan banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya.
Sedangkan menurut Sutalaksana (1996), Display yang baik harus
dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang
dimaksud dalam display atau sejenis
poster. Ciri-ciri display dan poster
yang baik adalah:
- Dapat menyampaikan pesan.
- Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
- Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
- Proporsi gambar dan hururuf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
- Menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, dan jelas.
- Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
- Realistis sesuai dengan permasalahan.
- Tidak membosankan.
Berdasarkan tujuannya,
secara garis besar poster terdiri atas dua bagian,yaitu poster untuk tujuan
umum dan poster untuk tujuan khusus.
Poster umum, diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja umum, poster
tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan, poster mengenai
kesalahan-kesalahan manusia dalam bekerja.
Sedangkan poster untuk tujuan khusus diantaranya, poster-poster dalam
industri, pekerjaan konstruksi. Dengan
demikian pesan-pesan yang dikandung bersifat spesifik untuk lingkungan yang
bersangkutran. Misalnya poster untuk
bahaya penggunaan lift, tangga, penyimpanan benda-benda mudah terbakar atau
mudah meledak.
Ukuran poster
bervariasi mulai dari stiker yang berukuran kecil sampai yang berukuran
besar. Tetapi umumnya berukuran sebesar
kalender. Poster berukuran kecil
biasanya dalam bentuk stiker yang mudah ditempel dimana-mana, misalnya
“Dilarang Menumpang” dapat ditempel di bagian forklift dan buldoser.
Display yang berbentuk
rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang pada dinding, pintu masuk atau pada
tiang-tiang. Display ini berbentuk
seperti rambu-rambu lalu lintas (berbentuk bulat, segitiga, segiempat atau
belah ketupat)
Peran ergonomi sangat
penting dalam membuat rancangan display dan poster yang memiliki daya sambung
yang tinggi dengan pembaca. Display dan
poster harus mampu memberikan informasi
yang jelas. Konsep”Human Centered
Design” sangat kuat dalam pembuatan display dan poster karena terkait dengan
sifat-sifat manusia sebagai “penglihat dan pemaham isyarat”.
2.2 Tipe-Tipe Display
Sehubungan dengan
lingkungan, display terbagi dalam dua
macam yaitu: Display Statis dan Display Dinamis. Display Dinamis adalah display yang
menggambarkan perubahan menurut waktu, contohnya mikroskop dan speedometer. Display Statis memberikan informasi yang
tidak tergantung terhadap waktu, misalnya informasi yang menggambarkan suatu
kota (Sutalaksana, 1996).
Menurut Galer (1989),
Display dan Informasi yang disampaikan terbagi atas tiga tipe, yaitu (1)
Display Kualitatif, (2) Display Kuantitatif, dan (3) Display
Representatif. Untuk jenis Display
Kualitatif merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk data
numerik. Contoh display kualitatif
misalnya informasi atau tanda ON, OFF
pada generator, DINGIN, NORMAL,
PANAS pada pembacaan temperatur, BELL dan BUZZER untuk menunjukkan informasi
kehadiran, lampu kelap-kelip dan sirine sebagai tanda peringatan (Warning devices). Jenis Display Kuantitatif memperlihatkan
informasi numerik dan biasanya disajikan dalam bentuk Digital ataupun Analog untuk suatu Visual Display. Untuk Display
Representatif, biasanya berupa sebuah “working model” atau “mimic
diagram” dari suatu mesin. Salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan
kereta api.
2.3 Warna pada Visual Display
Informasi dapat juga
diberikan dalam bentuk kode warna. Indera
mata sangat sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung
juga pada kondisi terang dan gelap. Dalam Visual Display sebaiknya tidak
menggunakan lebih dari 5 warna. Hal ini
berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang memiliki gangguan
penglihatan atau mengalami kekurangan
dan keterbatasan penglihatan pada matanya.
Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula
warna kuning dan biru (Galer, 1989).
Sedangkan menurut Bridger,R.S (1995) terdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan dalam penggunaan warna pada pembuatan display. Kelebihannya antara
lain: memberi tanda untuk data-data yang
spesifik, informasi dapat lebih cepat diterima, dan dapat terlihat lebih natural. Sedangkan kekurangan dalam penggunaan warna
pada pembuatan display diantaranya: dapat menyebabkan “fatique”, membingungkan
dan mungkin dapat memberikan reaksi yang salah, dan tidak bermanfaat bagi orang
yang butawarna.
2.4 Prinsip-Prinsip Mendesain Visual Display
Menurut Bridger,R.S (1995)
ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain suatu visual display yaitu:
- Prinsip PROXIMITY
- Prinsip SIMILARITY
- Prinsip SYMETRY
- Prinsip CONTINUITY
Uraian lengkap lihat dan baca buku Introduction to Ergonomic, chapter 13.
Berger dalam Sutalaksana (1979) pernah menyelidiki, berapa jauh orang dapat
melihat huruf berdasarkan perbandingan
antara tabel dan tinggi huruf yang berbeda-beda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk
huruf yang berwarna putih dengan dasar hitam perbandingan 1:13,3 merupakan yang
paling baik, dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh
terhadap yang lainnya yaitu dari jarak 36,5 meter. Sedangkan untuk huruf yang berwarna hitam
dengan dasar putih, perbandingan 1:8 merupakan perbandingan terbaik, yaitu
dapat dilihat dari jarak 33,5 meter.
BAB III
LANGKAH DAN TEKNIK PEMBUATAN
3.1 Pembahasan
Membuat suatu display
yang berjenis sticker. Sticker merupakan
suatu display atau alat peraga dibuat
dari bahan kertas maupun plastik dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Bagian
pembahasan ini akan menjelaskan tentang produk yang dirancang baik itu gambar
dan ukuran sticker yang dibuat dan
maksud dari pembuatan sticker
tersebut serta proses pembuatan display
yang meliputi perhitungan ukuran huruf besar, huruf kecil, jarak antara dua
kata, jarak antara dua huruf, dan lain-lainnya.
3.2 Metode Pembuatan Display
Proses pembuatan
display sticker memperhatikan
beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah pemilihan kata yang akan
dimuat dalam sticker, ukuran angka
dan huruf maupun jarak antara kedua huruf atau kata tersebut yang disesuaikan
dengan besar sticker yang ingin
dibuat, serta warna yang dipilih sesuai dengan tujuan pembuatan sticker yang ingin dicapai. Pembuatan
huruf dari isi sticker ini menggunakan
perhitungan berdasarkan jarak pandang sejauh 4 meter. Berikut ini adalah
perhitungan untuk ukuran huruf isi pesan.
1.
Tinggi
huruf dalam mm (H)
2.
Tinggi
huruf kecil (h)
3.
Lebar
huruf besar
4.
Lebar
huruf kecil
5.
Tebal
huruf besar
6.
Tebal
huruf kecil
7.
Jarak
antara 2 huruf
8.
Jarak
antara 2 kata
3.3
Peralatan Yang Digunakan Membuat Display
Peralatan
yang digunakan adalah beberapa macam/tipe display seperti: stopwatch,
termometer, tombol-tombol pada perangkat atau mesin elektronik, peta, poster,
set display huruf/angka, bel atau bunyi sirine.
3.4 Output
yang Diharapkan
1.
Pengelompokan
berdasarkan jenis atau tipe display harus dilengkapi dengan alasan atau
argumentasi/penjelasan yang tepat.
2.
Poster atau
display untuk menunjukkan LARANGAN, biasanya berwarna MERAH dengan latar
belakang PUTIH. Display untuk
menunjukkan PETUNJUK/ANJURAN biasanya berwarna BIRU dengan PUTIH, sedangkan
untuk PERHATIAN biasanya berwarna KUNING dengan garis tepi dan gambar berwarna
HITAM.
3.
Pembuatan
DISPLAY dan POSTER menuntut KREATIVITAS
dari praktikan tanpa melupakan aturan-aturan suatu rancangan display
yang baik.