BAB I
PENDAHULUAN
PERANCANGAN DISPLAY SEBAGAI ALAT
PERAGA ERGONOMIS
1.1 Latar Belakang
Untuk menjalani kehidupan sehari-hari manusia
membutuhkan suatu informasi yang singkat dan jelas. Dalam menyelesaikan
pekerjaannya manusia juga memerlukan informasi-informasi untuk memperlancar
tugasnya. Informasi tersebut dapat berupa petunjuk, larangan, dan peringatan.
Hal tersebut diperlukan manusia untuk berbagai kepentingan, misalnya sebagai
petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan, meningkatkan kewaspadaan, menghindari
bahaya atau hanya sebagai sumber informasi.
Informasi tersebut banyak dijumpai dalam bentuk display. Display dapat dilihat dalam bentuk papan informasi, poster,
mikroskop, dan lain-lain. Display
memberi kemudahan penyampaian informasi bagi banyak orang karena pesannya
dibuat singkat dan padat, meskipun kejelasan maksudnya sering dipertanyakan.
Bentuk display sering kali menarik
minat bagi orang yang melihatnya, apalagi jika display didesain dengan gambar dan warna yang menarik. Agar display dapat menyajikan
informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya
maka display harus dirancang dengan
baik. Perancangan display yang baik
adalah bila display tersebut dapat
menyampaikan informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak pertanyaan
dan kesalahan pembacaan dari manusia yang menerimanya.
Contoh
dari display diantaranya adalah jarum
penunjuk speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung
ke mata, peta yang menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh dari display
langsung, karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh
pengemudi. Jarum penunjuk speedometer merupakan contoh display tak langsung karena kecepatan
kendaraan secara tak langsung melalui jarum speedometer sebagai pemberi
informasi.
Untuk
membuat display yang baik bukanlah
merupakan hal yang mudah. Hal tersebut memerlukan kreativitas, ketelitian,
pengetahuan, serta pemahaman tentang display
dan cara pembuatan display yang baik,
sehingga display yang dirancang dapat
menarik minat banyak orang untuk melihat dan membacanya, sekaligus memahami
maksudnya. Display
tidak boleh dirancang dan dipasang dengan seenaknya tanpa mengetahui
untuk siapa display tersebut
ditujukan, lingkungan penempatan display,
serta informasi apa yang hendak disampaikan.
Peran ergonomi sangat penting dalam membuat rancangan
display yang memiliki daya sambung
yang tinggi dengan pembaca. Display
harus mampu memberikan informasi yang jelas. Konsep “Human Centered Design” sangat
kuat dalam pembuatan display karena
terkait dengan sifat-sifat manusia sebagai ”penglihat dan pemaham isyarat”.
1.2
Pembatasan Masalah
Pembuatan display yang terkait dalam ruang lingkup
pelaksanaan kegiatan Ergonomi akan dibatasi. Berikut pembatasan masalah display.
1.
Pelaksanaan penempatan display dilakukan di ruang khusus dan
umum.
2.
Pembuatan sebuah display yang berhubungan dengan areal
kerja.
3.
Pembuatan sebuah display
ini disesuaikan dengan tipe-tipe display yang ada.
4.
Pengukuran tulisan dan skala
disesuaikan berdasarkan jarak antara display
dengan pengguna.
1.3
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang tentang
ergonomi yang terkait pada pembuatan display
ini. Berikut perumusan masalah yang terkait:
1.
Bagaimana cara membuat sebuah display yang baik dan benar.
2.
Bagaimana menggunakan tipe-tipe display dalam pembuatan sebuah display.
3.
Bagaimana menggunakan prinsip-prinsip display dalam pembuatan sebuah display.
1.4
Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan merupakan hal-hal
yang ingin dicapai dalam pembuatan penulisan ini. Berikut ini tujuan umum dan
tujuan khusus mengenai pembuatan display
adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
display.
2.
Mengetahui tipe-tipe display.
3.
Mengetahui prinsip-prinsip dalam
pembuatan display.
Tujuan khusus mengenai pembuatan display
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui tipe display
berdasarkan tujuan, lingkungan dan informasi yang disampaikan terhadap display
yang dibuat.
2. Mengetahui kelebihan dari display yang kami rancang.
3. Mengetahui kekurangan dari display yang kami rancang.